Tiga Calon Jamaah Haji Tertunda Berangkat, Ini Sebabnya

Tiga Calon Jamaah Haji (CJH) di Provinsi Bengkulu harus menunda keberangkatan mereka tahun ini karena tidak memenuhi syarat kesehatan

 

IDNPERS.COM, BENGKULU – Tiga Calon Jamaah Haji (CJH) di Provinsi Bengkulu harus menunda keberangkatan mereka tahun ini karena tidak memenuhi syarat kesehatan. Pemberangkatan mereka akan dialihkan ke musim haji selanjutnya, yaitu tahun 2025.

Hingga Jumat, 26 Januari 2024, sebanyak 409 CJH telah berhasil melunasi biaya haji, dengan 224 CJH berasal dari Kota Bengkulu, 38 dari Bengkulu Utara, 13 dari Bengkulu Selatan, 13 dari Rejang Lebong, 22 dari Seluma, 22 dari Kaur, dan 13 dari Kepahiang. Sementara, tiga wilayah lainnya belum melunasi.

Penanggung Jawab Program Haji Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, H. Kurniawan Arianto, menyatakan bahwa hingga 26 Januari 2024, dua CJH tidak memenuhi istitaah kesehatan. Satu di antaranya dinyatakan positif bakteri tahan asam (BTA) atau terindikasi tuberkulosis (TB), sedangkan yang lain mengalami fraktur tungkai dengan komplikasi patah bagian kaki.

“Keduanya berasal dari Kota Bengkulu, dan keduanya tidak dapat ditawar lagi. Artinya, mereka harus menunda keberangkatan haji hingga musim haji 2025,” ungkap Kurniawan.

Kurniawan menjelaskan bahwa bagi CJH yang mengalami patah tulang, diperlukan waktu istirahat sekitar 6 bulan. Oleh karena itu, keberangkatan mereka akan ditunda hingga tahun 2025. Sementara bagi CJH yang terindikasi TB, pemeriksaan akan dilakukan kembali tahun depan.

“Dalam hal penyakit lain, masih dapat ditoleransi selama belum ditemukan masalah yang signifikan,” tambahnya.

Kurniawan melaporkan bahwa dari total 1.636 CJH Provinsi Bengkulu, sebanyak 1.084 sudah terdaftar di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), mencapai persentase penginputan sekitar 70-80%. Namun, targetnya adalah 85% CJH terinput di sistem pada akhir Januari.

Di antara 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dua kabupaten, yaitu Bengkulu Tengah dan Lebong, belum melakukan penginputan melalui Siskohat. Kurniawan menambahkan bahwa beberapa kesalahan penginputan terjadi karena aplikasi Siskohatkes masih baru dan belum sepenuhnya disosialisasikan.

Beberapa kabupaten telah mengajukan perbaikan, yang saat ini sedang diproses di tingkat pusat. “Saat ini sedang diproses di pusat dan akan dibuka kembali untuk diperbaiki. Dengan demikian, memudahkan penggantian data. Ini sedang dalam proses saat ini,” tutup Kurniawan.

Di sisi lain, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Dr. H. Intihan, menyatakan bahwa proses persiapan lainnya, seperti bio visa, Machine Readable Travel Document (MRTD), dan persiapan lainnya, telah berjalan lancar. “Proses bio visa di Bengkulu ini merupakan progres terbaik se-Indonesia, bahkan sudah mencapai hampir 85%,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *