BENGKULU, IDNPERS.COM – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mengatakan Program Sawit Rakyat (PSR) atau yang sering dikenal dengan replanting sawit sebanyak 6.400 hektar. Upaya ini meningkatkan produktivitas sawit masyarakat agar berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi daerah.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas TPHP, M. Rizon saat ditemui, Kamis 4 Juli 2024.
”Di tahun ini kita pada angka 6.400 hektar lebih targetnya untuk PSR yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Bengkulu,” kata M.Rizon.
Ia menyebut, realisasi PSR akan menyasar perkebunan sawit masyarakat yang sudah layak untuk dilakukan peremajaan.
”Untuk realisasi kita saat ini memang masih kecil, kalau kita persentase kan hampir 20 persen. Ini akan terus kita dorong,” singkat M.Rizon.
Disisi lain, gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit indonesia (GAPKI) Provinsi Bengkulu periode 2024-2029 pada Rabu, 3 Juli 2024 bertempat di Hotel Santika Bengkulu menyoroti terkait dengan program replanting sawit atau program sawit rakyat (PSR).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan jika penerapan replanting sawit bagi perkebunan sawit rakyat belum optimal. Apalagi kurangnya dorongan dari pelaku usaha perkebunan kelapa sawit untuk membantu mengoptimalkan program ini.
”Padahal sumber dana program ini dari perusahaan kebun sawit. Maka coba GAPKI koreksi kondisi ini, karena nanti bisa jadi kanibalisme jika perkebunan rakyat dan perkebunan besar tidak ditingkatkan produktivitasnya dan sayang jika lahan perkebunan kita tidak produktif,” ungkap Gubernur saat memberikan sambutannya pada acara yang dilaksanakan.
Gubernur menilai, pendanaan PSR tersebut akan optimal jika disalurkan dengan sistem kredit perbankan langsung ke daerah tanpa melalui mekanisme panjang yang menyulitkan petani.
”Disalurkan ke perbankkan tanpa bunga, kan lebih efektif. Jadi diploting Bengkulu dapat jatah berapa, masukkan ke bank daerah, ini yang saya sampaikan ke pak Menko. Selain mempermudah penyaluran, ini juga bisa meningkatkan likuiditas bank daerah,” sampainya.
Ditambahkan gubernur, dengan sistem yang ada tentunya akan mempermudah penyaluran pendanaan PSR tanpa adanya pemotongan dan sebagainya. Sehingga jika pendanaan PSR disalurkan ke perbankkan daerah, gubernur dapat segera menyalurkan ke kabupaten/kota langsung ke para petani yang menjadi sasaran target replanting sawit.
”Ini akan lebih mudah. Karena ini baru pemikiran kita sebagai bagian dari pemerintah, saya kira GAPKi dapat menyampaikan itu ke pusat,” tutup Gubernur.
TAG:
Program replanting sawit, replanting sawit, psr sawit, perkebunan sawit bengkulu, dinas TPHP Provinsi Bengkulu