IDNPERS.COM, BENGKULU – Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu mengalami lonjakan peserta yang mengurus Surat Keterangan sebagai syarat pemeberkasan PPPK pada Selasa (2/1). Meski demikian, manajemen RSKJ Soeprapto memberikan jaminan bahwa pelayanan kepada peserta, yang mayoritas merupakan lulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tersebut, tetap berjalan optimal.
Salah satu peserta menyatakan tujuannya ke RSKJ Soeprapto adalah untuk mengurus Surat Keterangan terkait kesehatan jasmani, kesehatan rohani, dan bebas dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya (NAPZA). “Karena banyak yang mengantri kepengurusan surat, kita berharap panitianya ditambah. Sehingga pelayanan terhadap kami di sini bisa dilakukan dengan cepat,” ungkap dia.
Direktur RSKJ Soeprapto Bengkulu, dr. Jasmen Silitonga, M.Kes, Sp.KK, menjelaskan bahwa lonjakan peserta ini sebagian disebabkan oleh beberapa peserta yang datang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Meskipun demikian, pihaknya telah mengantisipasi hal ini dengan pembagian jadwal dan penambahan petugas serta ruangan untuk memastikan pelayanan optimal.
“Sebenarnya sejak awal sudah kita antisipasi, diantaranya dengan membagi jadwal. Tapi ada yang datang malah tidak sesuai jadwal,” kata Jasmen.
Antisipasi lebih lanjut, Jasmen juga menekankan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga tenaga dokter kejiwaan setiap harinya, sehingga dapat melayani 300 hingga 400 peserta per hari. Karena kita juga menyadari, peserta yang didominasi PPPK ini diberi batas waktu hingga tanggal 13 Januari,” ujarnya.
dalam kesempatan, Asisten I Setdaprov Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si yang turun langsung ke RSKJ Soeprapto pasca mendapatkan informasi mebludaknya PPPK juga meminta para peserta dapat bersabar dalam mengurus surat keterangan yang dikeluarkan RSKJ Soeprapto. “Kita pastikan semua peserta yang telah mendaftarkan diri pasti terlayani,” sampai Khairil yang turun langsung ke RSKJ Soeprapto pasca mendapatkan informasi mebludaknya PPPK.
Terpisah, mendapat laporan hal itu Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.Ip, MM menyatakan, walaupun membludaknya masyarakat yang mengurus surat keterangan ini besifat insidentil, namun ia juga menyoroti sudah saatnya RSKJ melakukan terobosan dalam peningkatan pelayanan. “Seperti dengan memanfaatkan era digital yang sejauh ini terus berkembang,” sampainya.
Lebih lanjut disampaikan Edwar, misal seperti psikotes dengan mengerjakan 500 soal, mungkin bisa dilakukan secara online ataupun menggunakan aplikasi. “Saya rasa dengan terobosan seperti ini bisa meminimalisir membludaknya peserta. Hal sedemikian sebenarnya juga pernah kita alami disaat melengkapi berkas saat ingin menjadi Bacaleg,” singkat Edwar.