IDNPERS.COM, BENGKULU – Sektor pertanian dan perkebenunan masih menjadi primadona di Provinsi Bengkulu. Produk beras, sayur-sayur hingga sawit adalah unggulan.
Karenanya, sektor ini didukung penuh agar terus maju dan berkembang. Di antaranya dengan pembangunan Jalan Sentra Produksi (JSP) bagi wilayah perkebunan dan Jalan Usaha Tani (JUT) bagi wilayah pertanian.
Berdasarkan data Dinas TPHP Provisni Bengkulu, beberapa Kabupaten di Provinsi Bengkulu sudah mengajukan usulan melalui Aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Rencana Kerja Tahun 2024 yakni Kabupaten Bengkulu Utara mengusulkan Pembangunan Jalan Usaha Tani di 4 titik dengan biaya Rp 760 juta.
Lalu ada Kabupaten Kepahiang yang juga mengusulkan pembangunan Jalan Usaha Tani di 1 lokasi dengan biaya Rp1,701 miliar, Kabupaten Lebong mengusulkan Pembangunan/Rehabilitasi Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi di 7 titik lokasi dengan biaya Rp 10 miliar, serta Kabupaten Kaur yang mengusulkan Pembangunan Jalan Produksi Perkebunan di 150 titik dengan biaya Rp300 juta.
Kepala Dinas (Kadis) TPHP Provinsi Bengkulu M. Rizon mengatakan, pembangunan JSP bagi wilayah perkebunan dan JUT bagi wilayah pertanian menjadi salah satu langkah untuk mengatasi tingginya biaya pengangkutan produksi pertanian. Dengan upaya yang dilakukan tersebut akan berdampak pada harga hasil perkebunan atau pertanian yang tetap stabil.
”Jadi harga itu sangat terkait dengan proses distribusi dari bahan pangan atau hasil perkebunan itu sendiri. Makanya Dinas TPHP Provinsi Bengkulu berupaya untuk memutus mata rantai yang menyebabkan tingginya proses produksi itu sendiri, termasuk biaya pengangkutan produksi dengan program pembangunan JSP bagi wilayah perkebunan dan JUT bagi wilayah pertanian,” tutur Rizon, Jumat 24 Mei 2024 .
Dengan akses bantuan yang diberikan tersebut, diharapkan kedepannya dapat mengatasi kendala aksesibilitas yang selama ini dihadapi oleh para petani. Karena dengan adanya JSP Perkebunan dan JUT Pertanian ini, para petani akan lebih mudah membawa hasil panen mereka ke pabrik dan pasar.
”Jalan ini akan menghubungkan antara lahan perkebunan dan pertanian dengan jalan raya utama, mempermudah transportasi hasil pertanian dan aksesibilitas ke lahan pertanian. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat,” pungkas Rizon.