Konflik Agraria Terjadi di Indonesia Sudah Tahap Mengkhawatirkan

Konsorsium Pembaruan Agraria meluncurkan Laporan Tahunan Agraria 2023 di Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Foto: Dokumentasi KPA

IDNPERS.COM, BENGKULU – Konflik agraria yang terjadi di Indonesia sudah tahap mengkhawatirkan. Hingga saat ini selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo saja, jumlahnya sudah hampir mencapai 3 ribu kasus. Akhirnya situasi ini membawa Indonesia ke dalam situasi baru yang bernama krisis agraria.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika mengucapkan sejak 2015 hingga 2022, ribuan kasus persoalan agraria itu mencuat dan berdampak pada 5,8 juta hektare tanah.

“Memasuki tahun ke-9 pemerintahan Joko Widodo, KPA mencatat dalam kurun waktu sejak 2015 sampai dengan 2022 telah terjadi 2.710 kejadian konflik agraria yang berdampak pada 5,8 juta hektar tanah dan korban terdampak mencapai 1,7 juta keluarga di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Dewi dalam paparannya di Peringatan Hari Tani Nasional 2023 secara daring, Minggu (24/9).

Sementara itu berdasarkan Laporan Tahunan terbaru Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Tahun 2023 yang diluncurkan Senin (15/1/2024). Disampaikan oleh Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Sartika mengatakan, dari 241 konflik agraria, yang tertinggi terjadi pada sektor perkebunan dan agribisnis, yakni 108 kejadian, disusul sektor pembangunan properti 44 peristiwa.

“Konflik agraria tahun 2023 itu ada 241 kejadian konflik agraria sepanjang tahun. Dari mulai Januari sampai dengan akhir tahun Desember 2023. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2022. Kemudian, tanah yang terdampak konflik agraria seluas 638.000 hektare sepanjang 2023 dan ada 135.000 kepala keluarga yang terdampak dari kejadian-kejadian konflik agraria sepanjang tahun 2023,” ujar Dewi Sartika dalam Catatan Akhir Tahun di YouTube Pembaruan Agraria, Senin, (15/1/2024).

Sementara itu, Dewi menyebut dari sejumlah kejadian konflik agraria yang terjadi sepanjang tahun ini, berdampak pada 135 ribuan Kepala Keluarga, 638 ribuan hektare tanah dan 346 desa terdampak.

Tambahnya diakhir pemerintah Jokowi ini Konflik agraria juga disertai kekerasan, intimidasi, dan penangkapan pejuang agraria. Di antaranya 508 kasus kriminalisasi, 91 penganiayaan, 6 orang tertembak, dan 3 orang tewas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *