Gubernur Bengkulu Meninjau UMKM Nelayan Sumber Jaya, Rohidin Mersyah: Bumbu Pecal di Sini Rasanya Pecal Banget

Ikan bakar yang dibuat oleh nelayan di sini sudah sangat enak, karena ini baru ditangkap. idnpers.com/SU

IDNPERS.COM, BENGKULU – Dalam upaya mendukung pengembangan produk UMKM di sektor perikanan, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA, melakukan kunjungan langsung ke kelurahan Sumber Jaya. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dorongan dan dukungan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), terutama yang beroperasi di sektor pesisir, agar dapat berkembang dan bersaing secara lebih baik.

Dalam kunjungannya, Gubernur Rohidin terlihat tertarik dengan salah satu produk UMKM lokal, yaitu bumbu pecal, sebuah olahan makanan sayuran khas daerah Bengkulu. “Bumbu pecal yang dibuat oleh masyarakat tradisional di sini rasanya pecal banget,” ujar Rohidin, mengekspresikan kekagumannya terhadap kelezatan produk tersebut, di Taman Hutan Mangrove Kmpung Nelayan Sejahtera Rt/Rw. 09/02, Kamis (08/02/24).

Selain itu, Gubernur Rohidin juga mencicipi ikan bakar yang diproduksi oleh para nelayan setempat dan mengakui kelezatannya. “Ikan bakar yang dibuat oleh nelayan di sini sudah sangat enak, karena ini baru ditangkap,” tambahnya dengan senyum.

Kunjungan Gubernur ini juga dalam rangka mempererat hubungan antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan pelaku usaha perikanan, sekaligus menyerahkan secara simbolis Kartu Kusuka, Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), dan surat rekomendasi bahan bakar minyak (BBM).

Lebih lanjut, Gubernur Rohidin ingin memastikan perkembangan kampung nelayan di Kecamatan Kelurahan Sumber Jaya. “Beberapa tahun lalu, kita memberikan sertifikasi lahan kepada masyarakat yang sebelumnya dikuasai oleh PT Pelindo. Alhamdulillah, sekarang program tersebut telah selesai,” ungkap Rohidin.

Rohidin juga menyebutkan beberapa program penataan kawasan Kampung Nelayan yang telah dilakukan, sehingga kini kondisinya lebih teratur. Selain itu, ia juga menegaskan penggunaan alat tangkap yang sebelumnya menjadi sumber konflik dengan nelayan telah disepakati secara teknis, sehingga memungkinkan nelayan tradisional dan modern untuk melaut dengan baik.

“Dengan semua izin yang telah diperoleh, saya harap produk olahan perikanan ini dapat dikembangkan lebih lanjut, termasuk kerja sama dengan pihak swasta,” ujarnya.

Rohidin juga menyoroti pentingnya pemeliharaan hutan mangrove dan program reboisasi untuk menjaga ekosistem pesisir yang berkelanjutan. “Saya berharap kampung nelayan akan menjadi wajah baru dalam pengembangan pemukiman yang lebih baik, dengan adanya rencana pengembangan industri di beberapa titik yang sudah direncanakan,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu juga Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi, SE, ST, M.Si, mengatakan hari kebersamaan dengan nelayan, seperti yang dilakukan di Kelurahan Sumber Jaya tersebut, nantinya akan dilakukan setiap tahun.

Khusus ditahun pertama yakni 2024 ini, juga dilaunching alat tangkap ramah lingungan untuk aemi modern.

“Insyaallah kebersamaan ini akan dilakukan. Dan ini adalah tahun pertama, di mana kebetulan hari ini kita melaunching atau menetapkan alat tangkap ramah lingkungan untuk semi modern,” pungkas Syafriandi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *