IDNPERS.COM, BENGKULU – Dinamika politik menjelang Pilkada Serentak pada November 2024 mendatang memunculkan isu potensi terbentuknya koalisi, termasuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu.
Isu potensi terbentuknya pasangan ini datang dari internal Golkar sendiri yaitu Dr. H. Rohidin Mersyah dan H.M. Saleh, SE. Ketika potensi terwujud, sudah barang tentu pasangan Rohidin Mersyah – M. Saleh menjadi kekuatan baru dalam Pilkada Gubernur dan Wagub Bengkulu.
Sebagaimana diketahui, Rohidin Mersyah yang saat ini menjabat sebagai Gubernur dan juga Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu, tentunya menjadi sosok yang diperhitungkan dalam Pilkada Gubernur dan Wagub Bengkulu. Selain itu, dibawa kepemimpinannya juga Golkar berhasil merebut 10 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu.
Sementara M. Saleh yang saat ini masih tercatat sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Bengkulu, dinilai menjadi sosok yang tepat untuk mendampingi Rohidin Mersyah.
Sedangkan kalau dilihat dari keterwakilan suku, Kedua nama ini merupakan perwakilan dari dua suku besar di Provinsi Bengkulu. Dimana Rohidin Mersyah dari Suku Serawai, sedangkan M. Saleh dari Rejang.
Selain itu, keduanya juga mewakili dua kekuatan Islam terbesar di Bengkulu, yaitu Muhammadiyah dan NU. Tentu ini menjadi kekuatan tambahan bagi pasangan tersebut dalam memperoleh dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk elemen Islam.
Terkait potensi itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Hendrik Al Zen mengharapkan agar DPP Golkar segera mempertimbangkan pasangan Rohidin-Saleh, untuk diusung dalam Pilgub 2024.
‘Kita pun dari jajaran pengurus Partai Golkar, juga berencana untuk secara langsung menyampaikan usulan tersebut kepada DPP Golkar agar dapat dipertimbangkan secara serius,” ungkap Hendrik.
Menurut Hendrik, pihaknya menekankan pentingnya pembangunan Provinsi Bengkulu yang bersifat inklusif, dengan mengedepankan kolaborasi antarpartai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa potensi Meriani untuk maju dalam Pilgub mendatang masih terbuka lebar, dan segala persiapan serta respons dari masyarakat akan menjadi faktor penentu dalam keputusan politiknya. “Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya dari tokoh yang mampu mencuri perhatian ini,” pungkas Hendrik.